ABU
BAKAR
a, Kholifah
Rosululloh n\Yang Pertama, “Sang
jawara dalam melaksanakan kebajikan.”
Sobat, suri
teladan kita yang pertama ini adalah sahabat Rosululloh yang paling mulia
dan paling banyak berjasa dalam Islam. Ia lebih dikenal dengan nama kuniyahnya
daripada nama beliau yang asli. Beliau bernama Abdulloh anak dari Abu Quhafah,
beliau dilahirkan dalam masa jahiliyyah yang telah gelap dengan berbagai macam
kesyirikan dan buruknya akhlak. Akan tetapi walaupun beliau hidup di
tengah-tengah masyarakat yang sedemikian rusaknya ternyata hati beliau tidak
setuju dengan apa yang mereka lakukan. Semenjak kecil Abu Bakar selalu
memikirkan bagaimana mungkin masyarakat umum menganggap berhala dan patung itu
menjadi tuhan yang disembah, padahal mereka hanyalah batu yang tidak dapat
memberikan apa-apa.
Mengenai hal ini,
beliau pernah berkisah: “Ketika usiaku menginjak dewasa, ayahku mengajakku
untuk pergi ke suatu tempat yang terdapat berhala di sana. Setelah itu ayahku
berkata kepadaku, “Wahai anakku, inilah tuhanmu yang maha tinggi!”,
lantas ia meninggalkanku sendiri di sana. Aku pun mendekat ke arah patung tadi
seraya mengatakan: “Aku lapar, beri aku makan!”, namun patung itu tidak
menjawab. Aku katakan lagi, “Aku tidak punya pakaian, beri aku pakaian!”, ia
juga tidak menjawabku kali ini. Maka aku lemparkan batu kepadanya hingga ia
jatuh tersungkur.
Begitu lengkap
dan agung keutamaan Abu Bakar dalam sejarah Islam, hingga dirinya diabadikan
oleh Alloh dalam al-Qur'an dengan sebutan shohib (teman) bagi Nabi Muhammad -shallallahu 'alaihi wa sallam-, Alloh berfirman menjelaskan hal ini (yang artinya):
Ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada
temannya (Abu Bakar): "Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah
beserta kita." [QS. at-Taubah: 40]
Kedudukan yang teramat tinggi itu tidaklah didapat beliau kecuali
setelah melalui berbagai pengorbanan di jalan Alloh q\ untuk membela agama
Islam yang suci ini serta Rosul-Nya yang mulia. Beliau berjuang dengan harta
serta tenaga dan semua apa yang dimilikinya, seluruhnya ia berikan untuk Islam.
Maka pantaslah setelah itu beliau mendapat kedudukan yang begitu istimewa di
mata Alloh dan Rosul-Nya.
Bagi orang yang
mencari keindahan mutiara akhlak, maka Abu Bakar adalah dasar lautan yang
menyimpan keindahan mutiara itu. Begitu banyak akhlak indah yang beliau miliki dan tentunya itu patut untuk kita tiru,
pengorbanan untuk Islam, kedermawanan yang menawan, dan sifat penyantun lagi
sabar, juga semangat beliau dalam melakukan semua amalan kebaikan yang akan
membuat hati kita berdecak kagum dan mata tak bisa berkedip. Sedemikiankah
hebat akhlak dan sifat Abu Bakar? Ya, dan salah satu buktinya adalah apa yang
telah diceritakan oleh Umar bin Khoththob mengenai Abu Bakar: “Tidaklah
aku berlomba dengan Abu Bakar dalam suatu kebaikan melainkan ia pasti akan
mendahuluiku.” Ali bin Abi Tholib juga pernah mengatakan: “Abu Bakar dalah as-Sabbaq
(orang yang mendahului) dalam kebaikan, dan demi Alloh, tidaklah kami dahulu
berlomba untuk melakukan suatu kebaikan, kecuali Abu Bakar telah mendahului
kami.” Oleh karena sifat yang satu ini Rosululloh pernah memberikan kabar
gembira kepada beliau bahwa ia akan dibebaskan dari panasnya api neraka.
Dalam satu
riwayat disebutkan, bahwasannya ketika Rosululloh telah selesai sholat
shubuh pada suatu hari, beliau menanya para sahabat: “Siapa di antara kalian
yang berpuasa pada saat ini?” maka Abu Bakar menjawab: “Saya wahai Rosululloh, tadi malam aku berniat ingin berpuasa maka saat ini aku telah melakukannya.”
Lantas Nabi bertanya: “Siapa di antara kalian yang telah mengunjungi orang
yang sakit?”, “Sesungguhnya semenjak kita sholat shubuh bersamamu wahai Nabi
dan belum kemana-mana, maka bagaimana mungkin kami bisa mengunjungi orang yang
sakit?”, jawab Umar. Maka Abu Bakar menjawab: “Saya wahai Rosululloh, tadi para
sahabat mengabari saya bahwa saudara saya Abdurrohman bin Auf sakit, saya sengaja
melewati rumahnya lalu aku menanya tentang kabarnya dan saat itu terjadi ketika
aku akan berangkat menuju masjid.” Nabi bertanya lagi: “Siapa di
antara kalian yang telah bersedekah pada pagi ini?”, maka Umar menjawab: “Wahai
Rosululloh, kita belum sempat pergi ke mana-mana semenjak sholat shubuh
bersamamu, lantas bagaimana mungkin kami bisa bersedekah?”, “Saya wahai
Rosululloh, ketika aku masuk masjid ternyata aku menjumpai seorang yang sedang
meminta-minta. Nah, kebetulan cucuku (anaknya Abdurrohman bin Abu Bakar) sedang
menggenggam potongan roti, aku ambil lalu memberikannya kepada orang yang
meminta tadi”, jawab Abu Bakar. Maka Nabi n\ berkata dengan muka yang berseri,
“Wahai Abu Bakar, bergembiralah terhadap surga….”
Sahabat, tahukah
kalian tentang besarnya pembelaan Abu Bakar untuk Islam? Dalam hal pembelaannya
terhadap Islam dan Rosululloh, pengorbanan yang beliau berikan memang tidak
ada duanya. Abu Bakar lah yang menemani hijroh ke Madinah dan bersembunyi di
gua Tsaur di saat orang-orang Quraisy berniat untuk membunuh Rosululloh dan sebelumnya
mereka telah mengepung rumah beliau, Abu Bakar juga yang telah melindungi
Rosululloh pada saat-saat genting di kala perang Uhud, yaitu ketika kaum
muslimin lari kocar-kacir. Beliau juga orang yang telah menyedekahkan seluruh
hartanya untuk berjuang di jalan Alloh ketika perang Tabuk hingga habis tanpa
tersisa.
Bahkan jauh
sebelum Rosululloh berhijrah ke Madinah dan Islam masih belum memiliki
kekuatan serta pengikut, maka Abu Bakar lah yang membela Rosululloh dengan
sekuat tenaga. Berapa kali telah tercatat pembelaan beliau untuk Rosululloh?
Dikisahkan bahwa ketika Rosululloh berada di Masjidil Harom untuk melakukan
sholat dan thowaf (memutari Ka’bah) seperti biasanya, maka di sana terdapat
kumpulan orang-orang musyrik Quraisy sedang membicarakan serta mengolok-olok
Nabi dengan kata-kata yang jelek. Setelah itu mereka mengepung Nabi dan
mengitari beliau secara bersama-sama, bahkan di antara mereka ada yang sempat
menarik kerah baju Rosululloh, di saat genting seperti itu datanglah Abu
Bakar sebagai pembela beliau, dengan air matanya yang masih mengalir Abu
Bakar mengatakan kepada orang-orang Quraisy: “Apakah kalian akan membunuh
seorang yang mengatakan bahwa Robku adalah Alloh......?!!” maka mereka pun
membubarkan diri dari tempat itu.
Sobat sekalian,
inilah di antara contoh teladan keindahan sifat yang dimiliki Abu Bakar yang
seharusnya kita tiru, begitu semangatnya beliau dalam melakukan amalan sholih,
serta begitu sangat gigih dalam berjuang membela Islam serta Rosululloh. Jikalau
kita tulis semua pengorbanan yang telah dilakukan oleh Abu Bakar tentu itu
masih kurang lembaran yang ada dalam buku ini! Ketahuilah Sobat…, ini tidak
akan terjadi kecuali karena beliau sangat yakin akan janji Alloh untuk
orang-orang yang beriman dan beramal sholih. Yaitu surga beserta keindahan yang
ada di dalamnya.
(Azr-Kdr)